A. Pengertian Statistik,statistika, Peran dan Penelitian
Dalam bukunya Kusmayadi (2004), Statistik berasal dari kata status (Latin) atau state (Inggris) yang dalam bahasa Indonesia mempunyai arti ”negara”. Kata ini digunakan karena pada mulanya statistik merupakan sekumpulan informasi atau keterangan untuk kepentingan Negara. Keterangan itu digunakan untuk memperlancar penarikan pajak, mobilisasi rakyat ke dalam angkatan perang, dan keperluan lain.
Para ahli statistik membedakan antara istilah statistik dan statistika berdasarkan alih bahasa dari istilah statistic dengan statistica. Istilah statistik menunjuk pada grafik, chart, bilangan, tabel, dan yang serupa. Pengertian ini mengandung maksud fakta dan gambar. Sedangkan, statistika (statistics) menunjuk apda suatu metode untuk menarik kesimpulan dari data, sehingga dalam pengertian ini, statistik menunjuk pada suatu disiplin ilmu dan seni. Maka dapat dikatakan bahwa statistik merupakan hasil dari proses statistika.
Penggunaan istilah statistik, juga dibedakan menjadi dua, yaitu: statistik sebagai gambaran tentang perincian data yang sudah disajikan dalam bentuk angka, tabel, grafik atau gambar-gambar dan statistik sebagai koefisien karakteristik sampel.
Statistika ilmu pengetahuan yang mempelajari atau membahas dan mengembangkan prinsip-prinsip, metode-metode dan prosedur yang perlu ditempuh atau dipergunakan dalam pengumpulan data, penyusunan dan pengkategorian data, penyajian data, penganalisisan data, penarikan kesimpulan atau conclusion, pembuatan perkiraan atau estimation, dan peramalan atau prediction secara ilmiah
Maka, statistika diartikan:
Statistika suatu ilmu yang mempelajari cara maupun aturan-aturan yang berkaitan dengan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penarikan kesimpulan atas data yang berbentuk angka menggunakan suatu asumsi tertentu.
Kata statistik telah dipakai untuk menyatakan kumpulan data, bilangan maupun non-bilangan yang disusun dalam tabel dan atau diagram, yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan. Stastistik yang menjelaskan sesuatu hal biasanya diberi nama statistik mengenai hal yang bersangkutan. Misalnya statistik mengenai penduduk, kelahiran, pendidikan, produksi, pertanian, kesehatan dan lain-lain.
Statistika adalah sebuah ilmu yang mempelajari bagaimana cara merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, lalu menginterpretasikan, dan akhirnya mempresentasikan data. Singkatnya, statistika adalah ilmu yang bersangkutan dengan suatu data. Istilah "Statistika" berbeda dengan "Statistik".
Statistika merupakan ilmu yang berkaitan dengan data. dan Statistik adalah data itu sendiri, informasi-nya, atau hasil penerapan algoritme statistika pada suatu data tersebut. Dari kumpulan data, statistika dapat digunakan untuk menyimpulkan atau mendeskripsikan data; inilah yang dinamakan statistika deskriptif. Sebagian besar konsep dasar statistika memberi asumsi mengenai teori probabilitas. Beberapa istilah statistika antara lain:
Statistika juga telah banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, baik itu ilmu-ilmu alam (misalnya astronomi dan biologi maupun ilmu-ilmu sosial (termasuk sosiologi dan psikologi), maupun di bidang bisnis (mengenai produk, dll), ekonomi, dan industri. Statistika juga digunakan dalam pemerintahan untuk mencapai berbagai macam tujuan; Sensus populasi masyarakat merupakan salah satu prosedur yang paling dikenal. Ada pula aplikasi statistika lain yang sekarang populer yaitu prosedur jajak pendapat atau polling (misalnya dilakukan sebelum pemilihan umum), serta hitung cepat (perhitungan cepat hasil pemilu) atau Quick count. Di bidang komputasi, statistika dapat pula diterapkan dalam pengenalan pola maupun kecerdasan buatan ("AI").
Peranan (role) merupakan aspek dinamis kedudukan (status). Ketika seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka orang tersebut telah menjalankan suatu peranan. Peranan dan kedudukan saling tergantung satu sama lain. Tidak ada peranan tanpa kedudukan, demikian pula tidak ada kedudukan tanpa peranan. Setiap orang mempunyai macam-maca peranan sesuai dengan pola pergaulan hidupnya. Riset atau penelitian sering dideskripsikan sebagai suatu proses investigasi yang dilakukan dengan aktif, tekun, dan sistematis, yang bertujuan untuk menemukan, menginterpretasikan, dan merevisi fakta-fakta. Penyelidikan intelektual ini menghasilkan suatu pengetahuan yang lebih mendalam mengenai suatu peristiwa, tingkah laku, teori, dan hukum, serta membuka peluang bagi penerapan praktis dari pengetahuan tersebut. Istilah ini juga digunakan untuk menjelaskan suatu koleksi informasi menyeluruh mengenai suatu subjek tertentu, dan biasanya dihubungkan dengan hasil dari suatu ilmu atau metode ilmiah. Kata ini diserap dari kata bahasa Inggris research yang diturunkan dari bahasa Prancis yang memiliki arti harfiah "menyelidiki secara tuntas"
Penarikan kesimpulan secara statistik memungkinkan peneliti melakukan kegiatan ilmiah secara lebih ekonomis dalam pembuktian induktif. Tetapi, harus disadari bahwa hanya statistik merupakan alat dan bukan tujuan dari analisa. Karena itu, janganlah dijadikan statistik sebagai tujuan yang menentukan komponen-komponen penelitian yang lain.
Selain itu, Nawawi (2005) mengatakan, pengujian hipotesa secara kuantitatif dapat dilakukan melalui analisa data secara statistika. Untuk itu hipotesa harus dirumuskan dalam bentuk Hipotesa Nol dan Hipotesa Alternatif. Dalam analisa data hasil perhitungan statistika yang signifikan mengharuskan dipotesa alternatif diterima dan sebaliknya hipotesa nol ditolak. Dengan demikian berarti hasil perhitungan statistika yang non signifikan mengharuskan hipotesa alternatif ditolak dan sebaliknya hipotesa nol diterima.
Perumusan hipotesa alternatif harus mengandung dugaan yang intelegen karena dikembangkan dari hipotesa nol yang pada dasarnya dirumuskan sekedar menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara satu variabel yang lain di dalam suatu masalah. Di dalam perumusan itu belum tampak usaha menerangkan apa sebabnya sesuatu itu demikian atau mengapa harus demikian sebagai pembuktian dari kebenarannya.
Menurut Riduwan (2004), yang dimaksud dengan Hipotesa Alternatif (Ha) hipotesa Nihil (H0) adalah:
a. hipotesa Alternatif (Ha) disebut juga hipotesa penelitian atau hipotesa kerja. Pihak peneliti tidak menguji (Ha) sebab (Ha) adalah lawan (H0). Hipotesis alternatif (Ha) hanya mengekspresikan keyakinan peneliti tentang ukuran-ukuran populasi.
b. Hipotesa Nihil (H0). Waktu menggunakan pengujian statistik kita selalu bekerja dengan dua hipotesis yaitu hipotesis nihil atau nol dan hipotesa alternatif. Hipotesa nihil dengansimbol (H0) inilah sebenarnya yang diuji secar astatistik dan merupakan pernyataan tentang parameter yang bertentangan dengan keyakinan peneliti. (H0) sementara waktu dipertahankan benar-benar hingga pengujian statistik mendapatkan bukti yang menentang atau mendukungnya. Apabila dari pengujian statistik diperolehkeputusan yang mendukung atau setuju dengan (H0), maka dapat dikatakan bahwa (H0) diterima. Sebaliknya jika diperoleh keputusan yang membelot atau yang bertentangan dengan keputusan (H0), maka dapat diambil tindakan bahwa (H0) ditolak.
5. DATA STATISTIK
Sudjana (1996) mengatakan, ketarangan atau ilustrasi mengenai sesuatu hal bisa berbentuk kategori, misalnya: rusak, baik, senang, puas, berhasil, gagal dan lain sebagainya, atau bisa berbentuk bilangan: kesemuanya ini dinamakan data atau lekapnya data statistik.
Data yang berbentuk bilangan disebut data kuantitatif. Dari nilainya, dikenal dua golongan data kuantitatif yaitu: data dengan variabel diskrit atau singkatnya data diskrit dan data dengan variabel kontinyu atau singkatnya data kontinyu.
Hasil menghitung atau membilang merupakan data diskrit sedangkan hasil pengukuran merupakan data kontinyu.
Selain data kuantitatif, juga dikenal istilah data kualitatif. Data ini dikelompokkan berdasarkan lukisan kualitas obyek yang dipelajari. Golongan ini dikenal pula dengan nama atribut. Misalnya: sembuh, rusak, gagal, berhasil, dan sebagainya.
Menurut sumbernya, kita mengenal data intern dan data ekstern. Pengusaha mencatat segala aktivitas perusahaannya sendiri, misalnya: keadaan pegawai, pengeluaran, keadaan barang di gudang, hasil jualan, keadaan produksi pabriknya dan lain-lain aktivitas yang terjadi di dalam perusahan itu. Data yang diperolah demikian merupakan data interen. Dalam berbagai situasi, untuk perbandingan misalnya, diperlukan data dari sumber lain di luar perusahaan tadi. Data demikian merupakan data eksteren.
Data eksteren sendiri dibagi menjadi data eksteren primer atau juga disekbut data primer, dan data eksteren sekunder atau disebut juga dengan data sekunder. Jika data itu dikeluarkan dan dikumpulkan oleh badan yang sama, maka didapat data eksteren primer. Dalam hal lainnya merupakan data sekunder.
Data yang baru dikumpulkan dan belum pernah mengalami pengolahan apapun disebut dengan data mentah.
6. POLULASI DAN SAMPEL
Fase statistika yang berhubungan dengan kondisi-kondisi di mana kesimpulan demikian diambil dinamakan statistika induktif. Fase statistika di mana hanya berusaha melukiskan dan menganalisis kelompok yang diberikan tanpa membuat atau menarik kesimpulan tentang populasi atau kelompok yangblebih besar di namakan statistika deskriptif.
Sudah dapat diduga bahwa fase yang disebut terdahulu merupakan langkah akhir dari tugas statistika karena dalam setiap penelitian kesimpulanlah yang diinginkan. Jelas pula bahwa statistika induktif berdasarkan pada statistika deskriptif dan karenaya keduanya harus ditempuh secara benar agar kita mendapatkan kegunaan maksimal dari statistika.
Untuk melakukan analisa statistik, maka data yang diperlukan harus dikumpulkan terlebih dahulu. Dalam melakukan pengumpulan data, bisa dilakukan dengan cara sensus atau sampling. Terjadi terjadi apabila setiap anggota atau kareteristik yang ada di dalam populasi dikenai penelitian. Jika tidak, maka samplinglah yang ditempuh, yaitu sampel diambil dari populasi dan datanya dikumpulkan. Ada berbagai alasan mengapa sesnsus tidak dapat dilakukan, antara lain:
a. ukuran populasi
Seperti yang telah kita ketahui bahwa populasi terbagi atas dua macam ukuran, yaitu terhingga dan takhingga.
Dalam hal populai takhingga, ialah populasi berisikan tidak terhingga banyak obyek, sudah jelas sensus tak mungkin dilakukan. Juga mengingat populasi takhingga pada dasarnya hanya konseptual sukarlah untuk melakukan sensus terhadapnya.
b. Masalah biaya
Banyaknya biaya yang dikeluarkan dalam melakukan penelitian sangat tergantung pada banyak sedikitnya obyek yang diteliti. Makin sedikit obyek yang diteliti maka makin murah biaya yang dikeluarkan, dan sebaliknya.
c. Masalah waktu
Semakin lama waktu yang dilakukan dalam penelitian, maka kemungkinan mendapatkan hasil yang valid akan semakin besar, terutama penelitian yang menggunakan metode sensus. Untuk lebih mempercepat proses penelitian ini, maka peneliti bisa menggunakan metode sampling.
d. Percobaan yang sifatnya merusak
Jika penelitian terhadap obyek sifatnya merusak, maka jelas sampling harus dilakukan.
e. Masalah ketelitian
Ketelitian dalam penelitian sangat diperlukan guna mendapatkan kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan. Untuk mendapatkan kesimpulan yang baik, maka setiap proses pengumpulan data harus dilakukan dengan teliti. Biasanya, makin banyak obyek yang diteliti, maka kemungkinan ketelitian akan makin berkurang.
f. Faktor ekonomis
Maksud dari faktor ekonomis ini adalah apakah kegunaan dari hasil penelitian sepadan dengan biaya, waktu dan tenaga yang telah dikeluarkan untuk itu ataukah tidak. Jika tidak, mengapa harus dilakukan sensus, yang jelas akan memakan biaya, waktu dan tenaga yang banyak? Faktor ekonomis ini sering dilupakan, karenanya perlu perlu mendapat perhatian sewajarnya.
7. PENGUMPULAN DATA
Menurut Sudjana (2002), ada tiga cara yang dilakukan dalam melakukan pengumpulan data:
a. mengadakan penelitian langsung ke lapangan atau dilaboratorium terhadap objek penelitian. Hasilnya dicatat untuk kemudian dianalisis.
b. Mengambil atau menggunakan, sebagian atau seluruhnya, dari sekumpulan data yang telah dicatat atau dilaporkan oleh badan atau orang lain
c. Mengadakan angket; yakni cara pengumpulan data dengan disiapkan dan disusun sedemikian rupa sehingga calon responden hanya tinggal mengisi atau menandainya dengan mudah dan cepat.
Data yang telah dikumpulkan, baik berasal dari populasi ataupun dari sampel, untuk keperluan laporan dan atau analisis selanjutnya, perlu diatur, disusun, disajikan dalam bentuk yang jelas dan baik. Garis besarnya ada dua cara penyajian data yang sering dipakai ialah: tabel atau dafar dan grafik atau diagram.
Kita tahu bahwa statistika terbagi atas dua fase yaitu statistik deskriptif dan statistika induktif. Fase pertama dikerjakan untuk melakukan fase kedua. Fase kedua, ialah statistika induktif, berusaha menyimpulkan tentang karakteristik populasi, yang pada umumnya dilakukan berdasarkan pada data sampel yang diambil dari populasi yang bersangkutan.
Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung maupun pengukuran, kuantitatif ataupun kualitatif, daripada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan obyek yang lengkap dan jelas. Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi dengan menggunakan cara-cara tertentu.
Menurut Daniel (2002), cara lain dalam mengumpulkan data dalam penelitian adalah dengan metode survey, yaitu pengamatan atau penyelidikan yang kritis untuk mendapatkan keterangan yang baik terhadap suatu persoalan tertentu di dalam daerah atau lokasi tertentu, atau suatu studi ekstensif yang dipolakan untuk memperoleh informasi-informasi yang dibutuhkan.
Tujuan dari survei ialah untuk mendapatkan gambaran yang mewakili daerah itu dengan benar. Berbeda dengan metode sensus, pada metode survey tidak semua individu di dalam populasi diamati, melainkan hanya suatu fraksi (bagian) dari populasi yang disebut sebagai contoh (sampel). Oleh sebab itu, kebijaksanaan dalam penetapan contoh yang akan atau diamati harus tepat dan betul-betul mewakili (representatif) populasi secara keseluruhan.
Ditambahakan Daniel (2002) membagi cara mengambil sampel ke dalam 4 bagian; yaitu:
a. Metode acak sederhana; yaitu semua satuan elementer dalam populasi harus diketahui keberadaannya. Dengan kata lain, harus ada rangka (frame) populasi meliputi jumlah dan nana dari satuan elementer.
b. Metode sistematis (systematic Sampling); pada metode ini, hanya unsur pertama saja dari contoh dicari secara acak, unsur-unsur berikutnya dipilih secara sistematis menurut satu pola tertentu.
c. Metode stratifikasi (Statified random sampling); artinya sebelum pengambilan contoh dilakukan kita harus memilah-milah populasi menjadi beberapa strata (kelas/lapisan). Setiap strata berisikan satuan-satuan elementer yang mempunyai sifat lebih kurang sama (seragam). Jumlah strata tergantung pada sebarannya dalam populasi, begitu juga jumlah populasi dalam strata tergantung pada keberadaan satuan elementer. Tidak ada pembatasan untuk keduanya.
d. Metode acak kelompok, yaitu populasi dari cluster yaitu bagian dari populasi total. Bedanya dengan strata atau lapisan adalah satuan elementer dalam kelompok tidak homogen sedangkan dalam strata harus homogen atau sekelas. Satuan-satuan elementer dalam cluster cukup beragam seperti halnya populasi secara keseluruhan.
0 Response to "Peran Statistika Dalam Penelitian"
Posting Komentar